Gersang Bumi Tanpa Hujan, Gersang Minda Tanpa Ilmu, Gersang Hati Tanpa Iman, Gersang Jiwa Tanpa AmalMyspace Scrolling Text Creator

05 April 2010

KISAH NABI MUSA DENGAN LELAKI FASIK YANG DIAMPUNI OLEH ALLAH S.W.T.

Pada zaman dahulu di kalangan Bani Israil ada seorang fasik yang suka berbuat kejahatan.Penduduk negeri tersebut tidak mampu lagi mencegah perbuatannya itu, lalu penduduk negeri itu berdoa kepada Allah s.w.t. Tidak lama kemudian Allah swt. mewahyukan kepada Nabi Musa a.s. bahawa ada kalangan Bani Israil yang sangat suka berbuat kejahatan, oleh itu kamu usirlah ia dari negerinya agar penduduk kampung tersebut tidak ditimpa bencana.Setelah Nabi Musa a.s. menerima perintah dari Allah swt. maka Nabi Musa pun mengusir pemuda tersebut sehinggalah pemuda itu di satu kawasan yang luas yang tidak ada seekor burung atau pun manusia di situ

Selang beberapa hari pemuda itu diserang penyakit, oleh kerana tidak ada seorang pun disitu maka merintihlah ia kerana penyakitnya itu, lalu ia berkata:" Wahai tuhanku, kalaulah ibuku berada dekatku, sudah tentu dia akan menyanyangiku dan menangis melihatkan keadaanku.Kalaulah ayahku ada disisiku sudah tentu ia akan menolong mandikanku dan mengafankanku dan kalaulah isteriku berada disisiku sudah tentu ia menangis melihat waktu akan berpisahnya aku dengan dia, andaikata anak-anakku berada disisiku sudah tentu mereka akan menangis melihat jenazahku." lalu akan berkatalah anak-anakku:" Ya Allah, ampunkanlah ayah kami yang telah banyak melakukan kejahatan sehingga ia diusir dari satu desa ke satu desa yang mana tanahnya lapang dan keluar dari dunia menuju ke akhirat dalam keadaan putus asa dari segala sesuatu kecuali rahmatmu ya Allah."

Lalu berkata pemuda itu lagi:"Ya Allah, engkau telah memutuskan hubunganku dengan kaum keluargaku, oleh itu janganlah kau jauhkan rahmatmu dariku dan janganlah kau membakar aku dengan apimu disebabkan kejahatanku." Setelah pemuda itu berkata-kata maka Allah swt. pun menurunkan seorang bidadari yang berupa ibunya, berupa isterinya, berupa anak-anaknya serta seorang Malaikat yang berupa ayahnya, mereka pun duduk dan menangis seperti yang dikatakan oleh pemuda itu sehingga tenanglah hati pemuda itu.

Dan akhir sekali pemuda itu berkata: "Ya Allah, janganlah kamu putuskan aku dari rahmatmu, sesungguhnya engkau maha berkuasa terhadap segala sesuatu." Setelah berkata maka matilah pemuda itu.Kemudian Allah swt. mewahyukan kepada Nabi musa a.s."Wahai Musa pergilah kamu ke tanah lapang tempat dimana salah seoarang waliku telah meninggal, mandikanlah ia kafanilah ia dan sembahyangkanlah ia."Apabila nabi Musa sampai pada tempat yang diberitahu, ia melihat seorang bidadari yang sedang menangis berhampiran pemuda yang mana Allah swt. perintahkan mengusirnya dari desa.

Lalu Nabi Musa berkata:"Ya Allah, bukankah dia ini pemuda fasik yang engkau menyuruh aku usirnya dahulu?"Maka Allah swt.berfirman :"Memang benar wahai Musa , aku kasihan kepadanya disebabkan rintihan sakitnya dan berjauhan pula dari kaum keluarganya, oleh itu aku kirimkan bidadari dan malaikat yang menyerupai ibu dan ayahnya kerana dia kesorangan.Wahai Musa apabila seseorang yang tidak ada keluarga mati, yakni seorang diri, maka semua penghuni langit dan bumi akan menangis kerana kasihan pada nya.Oleh kerana itu bagaimana aku tidak mengasihi sedangkan aku adalah zat yang maha penyayang diantara penyayang."

Tidaklah patut kita mengutuk perbuatan seseorang itu apabila ia telah meninggal sebab Allah itu maha pengampun dan maha penyayang, hak dan balasan seseorang itu adalah haknya, oleh itu sebaik-baik mukmin ialah yang sentiasa meminta ampun untuk diri,keluarga dan semua saudara maranya yang beragama islam.

No comments: